APKM adalah
singkatan dari Analisis Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan. Ini adalah
sebuah metode yang digunakan untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat
dalam berbagai tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga
pemantauan dan evaluasi.
Tujuan utama APKM adalah:
- Mengidentifikasi tingkat partisipasi: Mengetahui sejauh mana masyarakat terlibat dalam setiap tahapan pembangunan.
- Menganalisis faktor-faktor: Memahami faktor-faktor yang mendorong atau menghambat partisipasi masyarakat.
- Merumuskan strategi: Mengembangkan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di masa mendatang.
Komponen utama yang biasanya diukur dalam APKM meliputi:
- Akses Informasi: Sejauh mana masyarakat memiliki akses terhadap informasi terkait rencana pembangunan.
- Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan: Tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, misalnya melalui musyawarah atau forum konsultasi.
- Kontribusi Sumber Daya: Bentuk kontribusi masyarakat, baik berupa tenaga, pikiran, waktu, maupun sumber daya materiil.
- Kontrol dan Pengawasan: Sejauh mana masyarakat dapat mengawasi dan memberikan masukan terhadap pelaksanaan pembangunan.
- Manfaat yang Dirasakan: Tingkat manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat dari hasil pembangunan.
Manfaat penggunaan APKM:
- Pembangunan yang lebih inklusif: Memastikan suara dan kebutuhan masyarakat terwakili dalam proses pembangunan.
- Peningkatan akuntabilitas: Meningkatkan pertanggungjawaban pemerintah atau pelaksana proyek kepada masyarakat.
- Keberlanjutan proyek: Proyek yang melibatkan partisipasi masyarakat cenderung lebih berkelanjutan karena adanya rasa memiliki.
- Peningkatan kapasitas masyarakat: Mendorong masyarakat untuk lebih aktif dan berdaya dalam pembangunan lingkungannya.
Dengan demikian, APKM adalah alat penting untuk memastikan bahwa pembangunan bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang pemberdayaan dan keterlibatan aktif masyarakat.
